Gempa tektonik yang terjadi di Sumbar 29 September 2009 akibat adanya dorongan pergeseran lempeng Hindia yang selalu aktif.
Jalur lempengan bumi ini terus bergerak ke Selatan Pulau Jawa kemudian berputar ke Laut Banda, bertemu lempeng Pasifik dan bergerak ke Pulau Seram Bagian Utara sampai ke Ternate, Provinsi (Maluku Utara) dan bertemu lempeng Filipina. perbatasan pertemuan lempengan bumi dari tiga komponen yang saling mengunci itu terjadi di laut Banda.
Gempa 7,6 pada skala Richter yang berpusat di 57 km dari Pariaman, Sumatera Barat (Sumbar), 30 september 2009 pukul 17.16 WIB, juga menggoyang wilayah Provinsi Jambi dan tsunami baru terjadi di Amerika.
Di Kota Jambi, goyangan gempa menyebabkan para pasien rumah sakit, penghuni gedung/rumah, dan pusat perbelanjaan panik. Pasien di RS St Theresia, Jalan Dr Soetomo, Pasar, Jambi, dan para pengunjung Ramayana dan Word Trade Centre (WTC), Jalan Sultan Thaha, Pasar, berhamburan keluar menyelamatkan diri. Bahkan terjadi pula kebakaran dibeberapa daerah di padang.
Di Bungo, selain menggoyang rumah, gempa yang berlangsung kurang dari 1 menit itu juga menggoyang kabel listrik serta dahan-dahan pohon, sementara warga berhamburan keluar rumah. Gempa juga sempat mengganggu arus telekomunikasi seluler maupun telepon rumah.
Goyangan cukup kuat juga dirasakan warga pesisir Tanjab Timur, yakni Kecamatan Nipahpanjang dan Muarasabak. Warga langsung berhamburan keluar saat rumah mereka terasa bergoyang. Mereka takut masuk dan memilih berkumpul di tangah jalan.
Menurut data yang saya dapat dari beberapa sumber di internet, gempa yang terjadi di Padang sangat memprihatinkan dan menyebabkan banyak kerugian juga merenggut banyak nyawa. Memasuki hari kedelapan, jumlah korban meninggal yang tercatat di Badan Nasional Penanggulangan Bencana mencapai 739 orang.
Menurut data yang dilansir BNPB, Kamis 8 Oktober 2009 jumlah korban hilang mencapai 296 orang. Jumlah korban hilang terbanyak berada di Kabupaten Padang Pariaman yakni 144 jiwa, Kota Padang 41 jiwa dan di Kabupaten Agam sebanyak 30 orang.
Korban meninggal terbanyak juga berada di Kabupaten Padang Pariaman yakni 335 jiwa. Sedangkan 122.884 rumah warga mengalami rusak berat akibat gempa. Memasuki hari kedelapan pasca gempa 7,6 Skala Richter yang mengguncang Sumatera Barat, Rabu 30 September 2009, pukul 17.16 WIB, jumlah korban meninggal yang tercatat di Badan Nasional Penanggulangan Bencana mencapai 739 orang.
Menurut data yang dilansir BNPB, Kamis 8 Oktober 2009 jumlah korban hilang mencapai 296 orang. Jumlah korban hilang terbanyak berada di Kabupaten Padang Pariaman yakni 144 jiwa, Kota Padang 41 jiwa dan di Kabupaten Agam sebanyak 30 orang.
Korban meninggal terbanyak juga berada di Kabupaten Padang Pariaman yakni 335 jiwa. Sedangkan 122.884 rumah warga mengalami rusak berat akibat gempa.