Tahukah anda??? Kurang tidur tuh sebenernya ga baik. Katanya tidur yang baik itu harusnya 8 jam. Katanya juga kurang tidur bikin berat badan meningkat. Hadoooohh…
Kualitas tidur yang buruk dapat menyebabkan gangguan kesehatan serius. Kualitas tidur yang baik seringkali terabaikan. Masih ada anggapan bahwa gangguan tidur bukan hal yang serius. Padahal, tidur merupakan kebutuhan penting bagi manusia. Saat tidur, terjadi regenerasi sel-sel rusak pada tubuh. Untuk anak-anak, hormon yang dihasilkan saat tidur dapat berfungsi untuk pertumbuhan, misalnya pertumbuhan tulang.
Pada waktu tidur, otot-otot tubuh termasuk otot pernapasan akan melemas membuat saluran napas menyempit dan mengakibatkan penyumbatan dan menghasilkan suara.
Kurang tidur dapat dideteksi melalui pengamatan cermat terhadap berbagai gejalanya, seperti emosi yang labil (cengeng, selalu merengek, mudah tersinggung, dan kesal), konsentrasi rendah, cepat lelah, tidak bugar, mudah lupa, atau pertumbuhan anak tidak memenuhi standar (failure to thrive). Selain itu, biasanya tidur anak pun ditandai dengan suara mendengkur, sikap gelisah, dan sering terjaga.
Untuk lebih jelasnya, inilah akibat-akibat jika anak mengalami masalah kurang tidur:
- Tinggi badan kurang. Salah satu dampak kurang tidur pada anak adalah gangguan pertumbuhan badan karena pengeluaran hormon selama tidur menjadi “kacau”. Ya, kekurangan tidur pada anak akan menganggu sekresi hormon, salah satunya hormon pertumbuhan. Pasalnya, kadar tertinggi dalam hormon pertumbuhan dilepaskan dalam peredararan darah tatkala anak tidur. Lantaran itu, kekurangan tidur menyebabkan pelepasan hormon pertumbuhan terganggu, sehingga dikhawatirkan memengaruhi pertumbuhan tinggi badan anak.
- Daya tahan tubuh menurun. Kurang tidur menyebabkan otak tak memiliki waktu cukup untuk memperbaiki sel-sel yang rusak. Ini berarti mengganggu regenerasi sel-sel tubuhnya. Tubuh tentu akan terganggu keseimbangannya, termasuk fungsi metabolisme dalam tubuh. Para peneliti menyimpulkan, kurang tidur menyebabkan kerentanan fungsi imun atau menurunkan daya tahan tubuh. Akibatnya anak mudah sakit. Daya tahan tubuh hanya bekerja optimalpada saat tidur. Jadi, agar anak sehat, kuat dan tak mudah sakit, menambah konsumsi vitamin saja belumlah cukup, perhatikan juga kecukupan tidurnya.
- Kemampuan motorik tidak optimal. Bila anak kurang tidur, maka keesokan harinya ia akan merasa kurang energik atau tidak bersemangat.
- Sulit berkonsentrasi. Lantaran kurang tidur, saat pagi ataupun siang hari, anak tidak mampu menahan kantuknya. Alhasil, anak mengalami kesulitan konsentrasi. Anak sulit mengerjakan sesuatu karena sulit berkonsentrasi. Selain mengalami penurunan konsentrasi, anak juga kurang perhatian, lambat, mengalami gangguan belajar, bahkan prestasi akademik menurun.
- Muncul gangguan emosi. Kalau kurang tidur, maka anak mengalami gangguan emosi. Ia cepat marah, mudah tersinggung, agresif, bahkan stres. Intinya, anak jadi emosional. Bagi anak balita, biasanya jadi rewel, sensitif, dan cengeng. Pengendalian emosinya buruk.
- Kegemukan atau obesitas. Awalnya, tubuh yang tak bugar membuat anak enggan melakukan aktivitas fisik. Akibatnya, kalori dalam tubuh tertimbun menjadi lemak. Selain itu, kurang tidur memicu tingginya hormon yang meningkatkan keinginan makan dan menekan produksi hormon yang membatasi keinginan makan.
- Risiko diabetes meningkat. Menurut laporan sebuah penelitian, kurang tidur juga meningkatkan risiko naiknya kadar guka darah tinggi sehingga berpotensi menyebabkan diabetes. Kurangnya waktu istirahat pada malam hari dapat memicu produksi hormon yang merangsang nafsu makan. Hal itu dapat meningkatkan perasaan lapar seperti halnya selera mengonsumsi makanan berkalori tinggi. Kurang tidur juga memengaruhi kemampuan tubuh untuk melakukan metabolisme gula. Alhasil, kemampuan tubuh dalam memproses glukosa akan menurun dan meningkatkan risiko diabete. Kurang tidur jika terjadi terus menerus dapat mengakibatkan timbulnya penyakit lain, seperti darah tinggi dan jantung.
Kualitas tidur yang buruk tidak bagus untuk kesehatan. Pada wanita kemungkinan akan memengaruhi kestabilan emosi dan kesehatan tubuh secara keseluruhan,
Kualitas tidur yang buruk dipengaruhi oleh kuantitas waktu tidur, kebiasaan terbangun pada malam hari dan waktu tidur lelap. Kualitas tidur yang buruk akan semakin berdampak pada wanita.
Dalam penelitian, Sebagian besar wanita mempunyai kualitas tidur yang buruk mengalami peradangan, emosi tidak stabil, marah bahkan depresi.
Berbeda pada pria, dampak yang dirasakan tidak separah wanita. "Perbedaan ini disebabkan adanya hormon testosteron mampu melindungi dari dampak tersebut
Kurang tidur pada malam hari bisa menyebabkan rasa kantuk berlebihan pada siang hari (hipersomnia), yang bisa berakibat fatal. Produktivitas terganggu, badan terasa lemas merupakan hal biasa yang dialami orang jika kekurangan tidur.
Makanya tidur yang cukup karna fakta membuktikan banyak akibat tidak baik akibat kurang tidur, sehat itu sangat mahal.
Mari kita coba atur porsi istirahat kita sebaik mungkin agar terhindar dari penyakit di kemudian hari.