Jumat, 09 April 2010

Menstruasi Tidak Teratur

Menstruasi adalah salah satu kelebihan wanita yang dapat memberikan keuntungan dan kerugian sekaligus. Menguntungkan, karena jika kita mampu berovulasi, artinya kita bisa hamil dan memiliki anak. Tidak menguntungkan, karena banyak dari kita yang harus mengalami rasa sakit atau mood yang naik-turun, yang sering kita sebut sebagai pre-menstrual syndrome atau PMS.

Pada dasarnya, ada empat jenis problem menstruasi yang kerap terjadi pada wanita:

1. Menstruasi yang menyakitkan atau dysmenorrhea. “Dysmenorrhea pertama dihubungkan dengan naiknya kadar kimia alami di dalam tubuh saat ovulasi, yang menyebabkan rasa sakit," tulis Mary Jane Minkin, MD, dalam Women’s Health for Life. “Dysmenorrhea kedua merupakan tanda suatu kelainan mendasar." Dysmenorrhea kedua ini memengaruhi wanita yang belum pernah menstruasi sebelumnya.

Kelainan reproduksi, endometriosis, atau fibroids dapat menimbulkan menstruasi dengan rasa sakit, dan satu-satunya cara untuk mengetahui penyebabnya secara pasti adalah dengan memeriksakannya ke dokter. Gejala dysmenorrhea termasuk rasa sakit pada punggung bagian bawah atau kaki, kram perut, atau sakit pada tulang panggul. Problem menstruasi ini dapat menunjukkan ketidaksuburan. Jadi semakin cepat Anda mengetahuinya, semakin baik.

2. Menstruasi yang sangat hebat, atau menorrhagia. Ketidakseimbangan hormon atau kelainan rahim dapat menyebabkan volume darah menstruasi yang sangat tinggi, namun Dr Minkin mengatakan bahwa penyebabnya tidak selalu jelas. Jika Anda haid selama tujuh hari atau lebih, dan darah yang keluar tidak tertampung lagi oleh pembalut, maka kemungkinan Anda menderita menorrhagia. Darah yang menggumpal juga sebenarnya normal, namun gumpalan darah dalam jumlah besar merupakan tanda heavy periods.

Menorrhagia menyebabkan anemia, jadi pastikan Anda mengonsumsi cukup banyak zat besi. Daging yang tidak berlemak, sayuran hijau, sereal, oatmeal, kacang kedelai rebus, dan kacang-kacangan lain, merupakan sumber zat besi yang baik. Anda mungkin membutuhkan obat-obatan dari dokter untuk mengatasi menstruasi yang berlebihan atau anemia, namun pastikan bahwa dokter tahu jika misalnya Anda sedang berusaha hamil.

3. Menstruasi tidak teratur, atau oligomenorrhea. Menstruasi yang tidak dapat diprediksi datangnya termasuk normal, namun bila hal ini terjadi pada tahun pertama Anda mengalami menstruasi dan saat perimenopause (tahun-tahun menjelang menopause). Ketidakseimbangan hormon atau kelainan juga menyebabkan haid tidak teratur, yang dapat memengaruhi tingkat kesuburan dan kesempatan Anda untuk mendapatkan bayi. Dr Minkin menyarankan untuk mencatat siklus haid untuk melihat apakah ketidakteraturan tersebut masih tergolong normal, karena apa yang normal untuk satu orang belum tentu normal untuk yang lain. "Untungnya, kebanyakan problem menstruasi adalah masalah kecil, dan dapat dirawat," jelasnya.

4. Tidak mengalami menstruasi atau amenorrhea. Jika Anda tidak haid selama tiga bulan, kemungkinan Anda sedang hamil. Namun penyebab lainnya bisa juga karena Anda mengalami amenorrhea, perimenopause, atau menopause. "Penyebab paling umum dari absennya menstruasi adalah kehamilan," jelas Dr Minkin. “Amenorrhea juga merupakan efek samping dari penyakit, stres, latihan terlalu berat, atau turunnya berat badan yang terlalu banyak."

Jangan pernah mengaanggap jika haid tidak teratur berarti tidak ada masalah. Itu merupakan pertanda awal dari penyakit kronis, mulai dari kanker, jantung dan bahkan dapat mengakibatkan mandul. Setiap perempuan mempunyai siklus menstruasi yang berbeda-beda dan relatif. Namun, normalnya menstruasi teratur setiap bulannya.
Menurut American Society for Reproductive Medicine, standar siklus menstruasi yang normal adalah 22-40 hari, dimana menstruasi pertama dihitung sejak pertama kali darah keluar dari vagina. Namun perbedaan -/+ 5 hari dari siklus haid, masih dianggap normal. Tapi jika perempuan sudah tidak mendapatkan haid teratur tiap bulan, maka patut diwaspadai penyakit SOPK.

Sindrom Ovarium Polikistik (SOPK) merupakan kelainan endokrin terbanyak yang dialami oleh wanita di usai reproduksi. Kelainan ini ditandai dengan siklus haid yang tidak teratur, gejala hiperandrogen seperti jerawat, pertumbuhan bulu rambut abnormal (hirsutism) di daerah yang tidak seharusnya.

Penyebab SOPK antara lain obesitas, resistensi insulin, gangguan sekresi hormon GnRH, gangguan enzim di ovarium dan faktor genetik. Untuk mengatasi masalah SOPK, bisa dilakukan dengan menurunkan berat badan, menggunakan konrasepsi kombinasi dan obat-obatan pemicu kesuburan. (solusisehat/Zet)

Siklus haid secara ideal teratur setiap bulan dengan rentang waktu antara 21 sampai 35 hari setiap kali periode haid. Dengan siklus haid yang normal, secara fisiologis menggambarkan, organ reproduksi cenderung sehat dan tak bermasalah. Sistem hormonalnya baik, ditunjukkan dengan sel telur yang terus diproduksi dan siklus haidnya teratur. Intinya, secara kasat mata diyakini dalam kondisi sehat. Sehingga, dengan siklus normal ini, ibu akan lebih mudah mendapatkan kehamilan, menata rutinitas, menghitung masa subur, dan lainnya.

Pada kenyataannya, tak semua perempuan memiliki siklus haid yang normal. Banyak diantara mereka yang siklus haidnya tidak teratur, yakni siklusnya tidak memiliki pola tertentu. Mungkin pada awalnya siklus haid lebih dari 35 hari, namun kemudian akan timbul perdarahan haid di luar siklus haid normal. Misal, siklusnya semula 35-40 hari, tetapi bulan berikutnya bisa tidak haid selama 3 bulan. Di sisi lain, ada pula yang dalam sebulan bisa mengalami haid lebih dari sekali. Contoh, bulan ini haid terjadi tanggal 10, kemudian datang lagi pada tanggal 25 di bulan yang sama. Haid yang berlangsung kurang dari 21 hari dikategorikan siklus haid yang pendek.

Baik siklus pendek maupun panjang, sama-sama menunjukkan ketidaknormalan pada sistem metabolisme dan hormonal. Dampaknya pun sama, yaitu jadi lebih sulit hamil. Pada siklus pendek, ibu mengalami “unovulasi” karena sel telur tidak terlalu matang sehingga sulit untuk dibuahi. Pada siklus panjang, hal ini menandakan sel telur jarang sekali diproduksi atau ibu mengalami ketidaksuburan yang cukup panjang. Jika sel telur jarang diproduksi berarti pembuahan akan sangat jarang terjadi. Padahal, haid merupakan tanda kalau ibu sedang subur.

Ketidakteraturan haid ini pun membuat ibu sulit mencari kapan masa subur dan tidak. Seharusnya, jika haid teratur, masa subur dapat ditemukan dengan mudah. Contoh, jika siklusnya 30 hari, maka masa subur diperkirakan 16 hari setelah hari pertama haid. Berbeda dengan siklus panjang dan pendek, sulit sekali menghitung masa subur karena tak ada rumus yang dapat digunakan.

Beberapa Penyebab terganggunya Siklus Haid

Banyak penyebab kenapa siklus haid menjadi panjang atau sebaliknya, pendek. Namun, penanganan kasus dengan siklus haid yang tidak normal, tak berdasarkan kepada panjang atau pendeknya sebuah siklus haid, melainkan berdasarkan kelainan yang dijumpai. Penanganan dilakukan oleh dokter berdasarkan penyebabnya.

Fungsi Hormon Terganggu

Haid terkait erat dengan sistem hormon yang diatur di otak, tepatnya di kelenjar hipofisa. Sistem hormonal ini akan mengirim sinyal ke indung telur untuk memproduksi sel telur. Bila sistem pengaturan ini terganggu, otomatis siklus haid pun akan terganggu.

Kelainan Sistemik

Ada ibu yang tubuhnya sangat gemuk atau kurus. Hal ini bisa memengaruhi siklus haidnya karena sistem metabolisme di dalam tubuhnya tak bekerja dengan baik. Atau ibu menderita penyakit diabetes, juga akan memengaruhi sistem metabolisme ibu sehingga siklus haidnya pun tak teratur.

Stres
Stres jangan dianggap enteng sebab akan mengganggu sistem metabolisme di dalam tubuh. Bisa saja karena stres, si ibu jadi mudah lelah, berat badan turun drastis, bahkan sakit-sakitan, sehingga metabolismenya terganggu. Bila metabolisme terganggu, siklus haid pun ikut terganggu.

Kelenjar Gondok

Terganggunya fungsi kelenjar gondok/tiroid juga bisa menjadi penyebab tak teraturnya siklus haid. Gangguan bisa berupa produksi kelenjar gondok yang terlalu tinggi (hipertiroid) maupun terlalu rendah (hipotiroid). Pasalnya, sistem hormonal tubuh ikut terganggu.

Hormon Prolaktin Berlebihan

Pada ibu menyusui, produksi hormon prolaktinnya cukup tinggi. Hormon prolaktin ini sering kali membuat ibu tak kunjung haid karena memang hormon ini menekan tingkat kesuburan ibu. Pada kasus ini tak masalah, justru sangat baik untuk memberikan kesempatan pada ibu guna memelihara organ reproduksinya. Sebaliknya, jika tidak sedang menyusui, hormon prolaktin juga bisa tinggi, biasanya disebabkan kelainan pada kelenjar hipofisis yang terletak di dalam kepala.

Kondisi tubuh dan psikologis berperan penting dalam produksi dan kerja hormon estrogen, dan efeknya terhadap jadi lebih cepat atau lambatnya siklus haid bisa berbeda-beda untuk tiap individunya. Maka dari itu, tidak heran kalau siklus haid seorang wanita bisa berubah-ubah.

Nah, sekarang, coba pikirkan baik-baik, apakah belakangan ini anda terlalu lelah, apakah ada masalah rumit ataukah pekerjaan sedang tidak beres? Seperti yang kami sebutkan diatas, kelelahan fisik dan mental bisa mempengaruhi siklus haid.

Anda harus menenangkan diri anda, karena bisa jadi sebenarnya tidak ada sesuatu serius dengan keterlambatan haid anda ini, mungkin haid anda hanya lebih terlambat dari biasanya sekali ini saja.

Anda juga jangan dulu minum obat terlambat bulan, jangan biasakan mengatasi segala hal yang tidak "beres" pada tubuh kita dengan obat-obatan. Kalaupun anda memang terlambat datang bulan, dan obat itu seperti hanya satu-satunya jalan keluar yang anda tahu, anda hanya boleh meminumnya jika itulah yang memang dianjurkan dokter.

Pola hidup sehat, cukupkan kebutuhan istirahat untuk tubuh dan pikiran, kurangi keletihan yang bisa mengundang rasa stres, dan perbanyak makan makanan yang mengandung vitamin E (seperti kecambah) bisa membantu keseimbangan sistem tubuh, dan juga membantu kelancaran siklus haid untuk kaum wanita. Jangan sekali-kali melakukan terapi hormon estrogen langsung, karena lama kelamaan bisa menyebabkan kanker (seperti pada payudara). Menyelesaikan satu masalah dengan mendatangkan masalah baru itu sama saja tidak benar.

Kalau ternyata siklus haid anda terlalu sering terlambat seperti ini, maka kami sarankan agar anda periksakan diri anda ke dokter dan minta dilakukan pemeriksaan seksama organ rahim anda.

1 komentar: